Faidah Ta'lim: Al-Ustdazah Ummu Fadhl Hafizhahallaah
ditulis oleh: Ummu Khansa Ima (12 Februari 2014 di masjid Imam An-Nawawi Al-Hanif, Cibeber Cilegon Banten)
ﻋَﻦْ
ﺃَﺑِﻲ ﻋَﺒْﺪِ ﺍﻟﺮَّﺣْﻤَﻦِ ﻋَﺒْﺪِ ﺍﻟﻠﻪِ ﺑﻦِ ﻣَﺴْﻌُﻮْﺩٍﺭَﺿِﻲَ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻨْﻪُ
ﻗَﺎﻝَ : ﺣَﺪَّﺛَﻨَﺎ ﺭَﺳُﻮْﻝُ ﺍﻟﻠﻪِﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻭَﻫُﻮَ
ﺍﻟﺼَّﺎﺩِﻕُﺍﻟْﻤَﺼْﺪُﻭْﻕُ : ﺇِﻥَّ ﺃَﺣَﺪَﻛُﻢْ ﻳُﺠْﻤَﻊُ ﺧَﻠْﻘُﻪُ ﻓِﻲﺑَﻄْﻦِ
ﺃُﻣِّﻪِ ﺃَﺭْﺑَﻌِﻴْﻦَ ﻳَﻮْﻣﺎً ﻧُﻄْﻔَﺔً، ﺛُﻢَّ ﻳَﻜُﻮْﻥُﻋَﻠَﻘَﺔً ﻣِﺜْﻞَ
ﺫَﻟِﻚَ، ﺛُﻢَّ ﻳَﻜُﻮْﻥُ ﻣُﻀْﻐَﺔً ﻣِﺜْﻞَ ﺫَﻟِﻚَ،ﺛُﻢَّ ﻳُﺮْﺳَﻞُ ﺇِﻟَﻴْﻪِ
ﺍﻟْﻤَﻠَﻚُ ﻓَﻴَﻨْﻔُﺦُ ﻓِﻴْﻪِ ﺍﻟﺮُّﻭْﺡَ،ﻭَﻳُﺆْﻣَﺮُ ﺑِﺄَﺭْﺑَﻊِ ﻛَﻠِﻤَﺎﺕٍ:
ﺑِﻜَﺘْﺐِ ﺭِﺯْﻗِﻪِ ﻭَﺃَﺟَﻠِﻪِﻭَﻋَﻤَﻠِﻪِ ﻭَﺷَﻘِﻲٌّ ﺃَﻭْ ﺳَﻌِﻴْﺪٌ. ﻓَﻮَ
ﺍﻟﻠﻪِ ﺍﻟَّﺬِﻱ ﻻَﺇِﻟَﻪَ ﻏَﻴْﺮُﻩُ ﺇِﻥَّ ﺃَﺣَﺪَﻛُﻢْ ﻟَﻴَﻌْﻤَﻞُ ﺑِﻌَﻤَﻞِ
ﺃَﻫْﻞِﺍﻟْﺠَﻨَّﺔِ ﺣَﺘَّﻰ ﻣَﺎ ﻳَﻜُﻮْﻥُ ﺑَﻴْﻨَﻪُ ﻭَﺑَﻴْﻨَﻬَﺎ ﺇِﻻَّ
ﺫِﺭَﺍﻉٌﻓَﻴَﺴْﺒِﻖُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﺍﻟْﻜِﺘَﺎﺏُ ﻓَﻴَﻌْﻤَﻞُ ﺑِﻌَﻤَﻞِ ﺃَﻫْﻞِﺍﻟﻨَّﺎﺭِ
ﻓَﻴَﺪْﺧُﻠُﻬَﺎ ، ﻭَﺇِﻥَّ ﺃَﺣَﺪَﻛُﻢْ ﻟَﻴَﻌْﻤَﻞُ ﺑِﻌَﻤَﻞِﺃَﻫْﻞِ ﺍﻟﻨَّﺎﺭِ
ﺣَﺘَّﻰ ﻣَﺎ ﻳَﻜُﻮْﻥُ ﺑَﻴْﻨَﻪُ ﻭَﺑَﻴْﻨَﻬَﺎ ﺇِﻻَّﺫِﺭَﺍﻉٌ ﻓَﻴَﺴْﺒِﻖُ
ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﺍﻟْﻜِﺘَﺎﺏُ ﻓَﻴَﻌْﻤَﻞُ ﺑِﻌَﻤَﻞِﺃَﻫْﻞِ ﺍﻟْﺠَﻨَّﺔِ ﻓَﻴَﺪْﺧُﻠُﻬَﺎ
]ﺭﻭﺍﻩ ﺍﻟﺒﺨﺎﺭﻱﻭﻣﺴﻠﻢ ]
Dari Abi Abdirrahman Abdillah
bin Mas’ud radiallahu’anhu, beliau berkata: Kami diberitahu oleh
Rasulullah dan beliau adalah orang yang juur lagi terpercaya – Beliau
shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,“Sesungguhnya telah disempurnakan penciptaan salah seorang dari kalian dalam perut ibunya selama empat puluh hari dalam bentuk sperma,kemudian dia menjadi segumpal darah selama itu pula, kemudian menjadi segumpal daging selama itu pula, kemudian Allah mengutus kepadanya malaikat, kemudian ditiupkan ruh kepadanya, lalu malaikat tersebut diperintahkan untuk menulis empat perkara; untuk menulis rizkinya, ajalnya dan amalannya dan nasibnya (setelah mati) apakah dia celaka atau bahagia. Demi Allah yang tidak ada ilah yang berhak diibadahi selain Dia. Sesungguhnya salah seorang dari kalian benar-benar beramal dengan amalan ahli surga, sehingga jarak antara dirinya dengan surga hanya satu hasta, lalu dia didahului oleh catatan takdirnya, sehingga diaberamal dengan amalan ahli neraka,sehingga dia memasukinya. Dan salah seorang di antara kalian benar-benar beramal dengan amalan ahli neraka, hingga jarak antara dirinya dengan neraka hanya sehasta, lalu dia didahului oleh catatan takdirnya, sehingga dia beramal dengan amalan ahli surga hingga dia memasukinya.
(HR Bukhari dan Muslim. Shahih dikeluarkan oleh Al Bukhari di dalam [Bid’ul Khalqi/3208/Fath]. Muslim di dalam [Al Qadar/2463/Abdul Baqi]).
'Abdullaah bin Abbas radhiyallaahu 'anhu memberikan gelar kepada Rasuulullaah shallallaahu 'alaihi wasallam sebagai orang yang benar (jujur) & dibenarkan karena tidak ada sesuatu yang keluar dari lisan Rasuulullaah shallallaahu 'alaihi wasallam kecuali al-haq. Beliau berkata sambil menunjuk lisannya, "tidak ada yang keluar dari ini kecuali kebenaran." Dan apa yang diucapkan oleh Muhammad adalah wahyu yang diwahyukan bukan dari hawa nafsu.
Hadits ini merupakan proses penciptaan manusia secara umum, ada juga penciptaan yang tidak umum seperti Nabi Isa 'alayhis salam & Nabi Adam 'alayhis salam. Ketetapan 4 perkara bani adam pada saat usia 4 bulan:
Ketetapan rezekiKetetapan ajal Ketetapan amal
Ketetapan dari akhir kehidupannya yaitu sengsara/ bahagia.
◆ ketetapan rezeki sudah dijamin oleh Allah Subhanahu wa ta'aala artinya sudah ditetapkan kadarnya (Tidak bisa ditambah & dikurangi). Dan Allah sudah memberi jaminan yaitu sebelum rezeki seseorang itu belum sempurna, maka ia tidak akan diwafatkan.
◆ berkaitan dengan ajal, yaitu tidak bisa memajukan & tidak bisa mengakhirkan, karena kita tidak tahu kapan ajal itu datang. Dalam masalah ghoib ini, ada proses penciptaan sempurna dari usia balita sampai lanjut usia & ada juga proses penciptaan tidak sempurna yaitu tidak sampai lanjut usia, ajal sudah menjemput. Firman Allah subhanahu wa ta'aala dalam Surat Al-Hajj: 5,
"Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari kubur), maka (ketahuilah) sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya & yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu & Kami tetapkan dalam rahim, apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur-angsur) kamu sampailah kepada kedewasaan, dan di antara kamu ada yang diwafatkan & (ada pula) di antara kamu yang dipanjangkan umurnya sampai pikun, supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatu pun yang dahulunya telah diketahuinya..."
◆ amalan-amalan ahlul jannah & amalan-amalan ahlun naar semuanya sudah ditetapkan oleh Allah Subhanahu wa ta'aala. Syaikh Muhammad bin sholeh al-'utsaimin mengatakan bahwa amalan apa pun baik berupa perkataan, perbuatan & hati semuanya sudah tertulis. Buktinya, Allah sudah menugaskan 2 malaikat di dalam surat Qaff: 18,
"Tiada suatu ucapan pun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir."
Catatan-catatan ini akan dikumpulkan, panjang lembarannya sejauh mata memandang yaitu ada 99 lembar & jika lembaran ini ditimbang dengan kartu (bithooqoh) berisi kalimat "Laa ilaaha illallaah", maka kalimat laa ilaaha illallaah bisa mengalahkan beratnya lembaran tersebut.
◆ Allah menetapkan apakah seseorang akan bahagia (memasuki surga) atau akan sengsara (memasuki neraka)sebagaimana firman Allah subhanahu wa ta'aala dalam surat Hud : 105-108,
"Di kala datang hari itu, tidak ada seorang pun yang berbicara, melainkan dengan izin-Nya; maka di antara mereka ada yang celaka & ada yang berbahagia. Adapun orang-orang yang celaka, maka (tempatnya) di dalam neraka, di dalamnya mereka mengeluarkan & menarik napas (dengan merintih). Mereka kekal di dalamnya selama ada langit & bumi, kecuali jika Tuhan-mu menghendaki (yang lain). Sesungguhnya Tuhan-mu Maha Pelaksana terhadap apa yang Dia kehendaki. Adapun orang-orang yang berbahagia, maka tempatnya di dalam surga, mereka kekal di dalamnya selama ada langit & bumi, kecuali jika Tuhan-mu menghendaki (yang lain); sebagai karunia yang tiada putus-putusnya."
Penentuan seorang itu menjadi orang yang bahagia/ celaka sudah Allah tentukan 50.000 tahun sebelum penciptaan langit & bumi yaitu terkait dengan penulisan takdir, & gejalanya bisa dilihat ketika ia hidup di dunia.
# bagaimana tanda orang yang bahagia?
Yaitu Allah akan mudahkan ia beramal dengan amalan bahagia.
# bagaimana tanda orang yang sengsara?
Yaitu Allah akan mudahkan dia untuk beramal dengan amalan sengsara. Firman Allah subhanahu wa ta'aala dalam surat Ali Imran: 102,
"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama islam."
Ibnu katsir mengatakan bahwa seseorang akan diwafatkan di atas kebiasaannya. Apabila kebiasaannya digunakan untuk keta'atan pada Allah subhanahu wa ta'aala, maka in syaa' Allah ia akan diwafatkan pada kebiasaannya tersebut. Apabila ia beramal dengan amalan-amalan islam maka ia wafat di atas amalan tersebut. Begitu pula sebaliknya apabila ia terbiasa melakukan amalan maksiat & dosa, maka ia diwafatkan di atas kebiasaannya tersebut.
◆ "Sesungguhnya salah seorangdari kalian benar-benar beramaldengan amalan ahli surga, sehinggajarak antara dirinya dengan surgahanya satu hasta, lalu dia didahuluioleh catatan takdirnya, sehingga diaberamal dengan amalan ahli neraka,sehingga dia memasukinya. Dansalah seorang di antara kalianbenar-benar beramal dengan amalan ahli neraka, hingga jarak antara dirinya dengan neraka hanyasehasta, lalu dia didahului olehcatatan takdirnya, sehingga diaberamal dengan amalan ahli surgahingga dia memasukinya."
→ hadits ini terkait dengan takdir, tetapi kita tidak boleh mempunyai persepsi bahwa tiada guna melakukan amalan sholeh yang apada akhirnya akan memasuki neraka. Inilah anggapan yang harus diluruskan sehingga tidak ada su'udzon terhadap Allah sebab su'udzon menjadi pintu kesyirikan.
Di dalam kitab Ad-da wa ad-dawa, Ibnul Qayyim Al-Jauziyah rahimahullaah mengatakan su'udzon kepada Allah dosanya lebih besar daripada syirik, karena su'udzon adalah pintu kesyirikan.
Ada beberapa penjelasan yang terkait dengan hadits ini,
# amalan seperti apa yang akhirnya seorang ahlul jannah bisa masuk ke dalam neraka?
tafsir 1: di dalam hadits riwayat Imam Muslim, Nabi Shallallaahu 'alaihi wasallam berkata bahwa sesungguhnya di antara kalian ada yang beramal dengan amalan ahli surga menurut pandangan manusia, padahal sebenarnya ia adalah penduduk neraka.
tafsir 2: orang yang riya' yaitu meniatkan suatu ibadah untuk mencari pujian & sanjungan sehingga riya' tersebut akan menggerogoti amalan pahalanya.
tafsir 3: bahwa orang yang sudah sering melakukan amalan-amalan keta'atan kepada Allah, lalu ia tinggalkan dengan amalan ahlun Nar & akhirnya ia mati di atas amalan tersebut. Begitu pula ada seorang yang melakukan amalan-amalan Ahlun Nar, kemudian di akhir hidupnya ia mati di atas amalan ahlul jannah, seperti:
Wahsyi membunuh Hamzah, ia mengeluarkan jantung & di makannya sampai Rasuulullah shallallaahu 'alaihi wasallam sakit hati sekali, tetapi takdir berkata lain akhirnya Wahsyi masuk islam & ia mengganti amalan-amalan nerakanya dengan amalan-amalan ahlul jannah.
Hindun ialah orang yang memprovokasi Wahsyi untuk membunuh Hamzah, namun ia bertaubat & masuk islam hingga mati di atas keislamannya.
seorang sahabat yang baru mengucapkan syahadat (masuk islam) kemudian ada panggilan jihad, ia belum sempat untuk melaksanakan sholat, zakat, puasa, haji... tetapi ia mati dengan kesyahidannya.
Islam menghapus semua dosa-dosa di masa sebelum ia seorang muslim, tetapi kekufuran menghapus pahala-pahala ibadah selama ia menjadi seorang muslim.
Wallahu a'lam bish-showab