Rabu, 22 Januari 2014

10 pembatal Laa ilaha illallaah



faedah ta'lim Ustadzah Ummu Fadhl hafizhahallaah

#10 pembatal Laa ilaha illallaah (pembatal keislaman, pembatal keimanan atau nawaqidul islam, nawaqidul iman) #

Laa ilaha illallaah memiliki syarat supaya diterima & jika salah satu syarat ini tdk ada mka yg disyari'atkn yaitu Laa ilaha illallaah pun tdk ada. Oleh karena itu sebagai org mukmin, seorang muwahid (org yg mentauhidkn Allah -Subhanaahu wa ta'aala) harus mmperhatikan perkara-perkara ini. 

✔ 7 syarat diterimanya Laa ilaha illallaah : 
1. Ilmu
2. Yakin
3. Ikhlas 
4. Jujur
5. Cinta
6. Inqiyad
7. Qalbu

Jika kita tidak memenuhi salah satunya seperti kita tidak memiliki ilmu tentang Laa ilaha illallaah.. tentang apa maknanya, apa konsekuensinya, apa kandungannya, bisa jadi Laa ilaha illallaah kita batal. 

♣ mengapa kita harus mempelajari makna Laa ilaha illallaah? 

Karena makna Laa ilaha illallaah ini banyak yg disimpangkan, & makna Laa ilaha illallaah tidak hanya sebatas pengakuan rububiyah/ bahwa Allah itu hanya Tuhan yg mencipta saja, melainkan dengan pengakuan Ubudiyah kita kepada Allah. 

Dan karenanya Nabi -Shalallaahu 'alaihi wasallam- mendakwahkan Laa ilaha illallaah seperti kepada Abu Jahal, Abu Lahab itu mereka tidak mau menerimanya karena paham akan maknanya. Sementara Abu Bakar, Umar, Ali, Utsman...mereka menerima Laa ilaha illallaah karena paham akan makna & konsekuensinya.

♣Apa sebab kita mempelajari 10 pembatal keislaman atau 10 pembatal dari Laa ilaha illallaah? 

Beberapa ulama menyebutkan lebih dari 10 pembatal keislaman bahkan ada yg menyebutkan di atas angka 70, tetapi setelah diteliti semuanya bermuara & disimpulkan pada 10 point ini, & yg perlu kita ingat pembahasan tentang masalah pembatal keislaman, pembatal keimanan, pembatal Laa ilaha illallaah ini tidak boleh serampangan kita praktekkan karena apabila terlibat melakukan salah satu dari perkara-perkara pembatal keimanan ini lantas segera dihukumi sebagai org kafir, karena konsekuensinya berat kalau kita tiba-tiba menghukumi seseorang itu kafir. Artinya, seseorang itu sudah divonis jadi kafir, maka halal darahnya, halal hartanya & halal kehormatannya.

Ketika kita membahas perkara-perkara pembatal keimanan bukan dgn maksud untuk memvonis orang per orang tetapi ini adalah hukum secara umum, sebab para ulama telah membuat suatu aturan yg sangat ketat bagi seseorang dlm menghukumi seseorang. apabila kita menemukan org yg melakukan syirik atau mengambil perantara (wasaaith) antara dia dengan Allah di dalam masalah berdoa. maka inilah perbuatan kufur & org yg melakukannya bisa disebut sebagai org yg kufur, tetapi kalau untuk menta'in, misalkan, "si fulan nih... " maka ini TIDAK BOLEH... 

Materi-materi pembahasan seperti ini banyak disalahkan oleh Jama'ah Takfir (org yg gampang mengkafirkan kaum muslimin yg lain) 

Contoh kasus: seorang muslim memberi dukungan & menolong org2 musyrik di dalam memusuhi kaum muslimin, negara yg paling memusuhi kaum muslimin, negara Amerika Serikat misalkan. Begitu kaum muslimin bekerja sama dgn mereka, maka langsung divonis kafir. Maka buatlah mereka 'Bom'. 

Maksud dari pembahasan pembatal-pembatal keislaman, supaya kita menjaga Laa ilaha illallaah, menjaga keimanan & keislaman kita agar tidak terjerumus pada pembatalnya. 




10 Pembatal Keislaman

1. Syirik di dalam beribadah kepada Allah -Subhanaahu wa ta'aala- 

Dalilnya Qs. An-Nisa: 48 dan 116
di dalam ayat ini Allah -subhanahu wa ta'aala- Menyebutkan bahwa Allah tidak akan mengampuni org yg berbuat syirik. Para ulama sepakat tentang ayat ini yaitu syirik yg dimaksud adalah syirik akbar yakni menyekutukan Allah dalam hal beribadah & di dalam perkara-perkara yg menjadi kekhususan bagi Allah. Dosa syirik merupakan dosa besar yg paling besar karena pelakunya ketika mati di atas kesyirikan serta tidak bertaubat maka dosanya itu tidak akan diampuni. Inilah yg dimaksud Surat An-Nisa: 48 & 116, tetapi jika seseorang pernah melakukan kesyirikan, kemudian bertaubat dgn syarat-syarat taubatnya maka in syaa' Allah taubatnya diterima & Allah juga mengampuni dosa-dosa di bawah syirik.

Keyakinan Ahlus Sunnah wal Jama'ah atau keyakinan para shalafus sholih bahwa pelaku dosa besar selain syirik ialah di bawah kehendak Allah. Maksudnya, jika Allah berkehendak mengampuni maka Allah akan ampuni, jika Allah berkehendak mengadzab maka Allah akan mengadzab. 

Bila Allah mengampuni org-org yg melakukan dosa besar selain atau di bawah syirik, tentunya karena itu merupakan rahmat dari Allah -Subahanahu wa ta'aala- & jika Allah berkehendak mengadzab org yg berdosa di bawah syirik maka semata-mata itu karena keadilan Allah -subhanahu wa ta'aala- dalam hal ini tidak ada sedikit pun kedzaliman yg Allah buat karena Allah ketika mengadzab tentunya dgn keadilan & ketika Allah mengampuni tentunya dengan rahmat. 


Dalam surat Al-Ma'idah ayat 72 Allah berfirman: 
Sesungguhnya telah kafirlah org yg berkata,"sesungguhnya Allah ialah al-Masih putra Maryam", padahal al-Masih (sendiri) berkata, "Hai Bani Isra'il, sembahlah Allah Tuhan-ku & Tuhan-Mu". Sesungguhnya org yg mmpersekutukan (sesuatu dgn) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga,& tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi org2 zalim itu seorang penolong pun.

Dari 3 ayat yg telah disebutkan yakni QS. An-Nisa : 48 & 116 dan Qs. Al-Maidah: 72 dapat disimpulkan bahwa Allah tidak mengampuni dosa syirik, kemudian bagi pelaku kesyirikan Allah mengharamkan atasnya surga & tidak ada seorang penolong pun baginya. Ini menunjukkan dosa syirik merupakan dosa yg luar biasa...mengapa?... Karena dosa kesyirikan merupakan dosa kedzaliman yg paling dzalim sebagaimana dalam surat Luqman ayat 13 Allah Azza wa jalla berfirman: 

Dan (ingatlah) ketika Luqmaan berkata kpd anaknya, di waktu ia mmberi pelajaran kepadanya,"Hai anakku, janganlah kamu mmpersekutukan Allah, sesungguhnya mmpersekutukan Allah adalah benar-benar kezaliman yg besar." 

♣ mengapa syirik disebut kezaliman? 

Makna zalim ialah meletakkan suatu perkara yg tidak pada tempatnya, lawan dari adil yaitu menempatkan suatu perkara pd tempatnya. 

♣ Dimana letak kezaliman org yg berbuat syirik? 

Yaitu menjadikan sesuatu yg tidak berhak mendapatkan peribadatan diibadahi. Padahal peribadatan adalah hak Allah, & bila hak Allah ini dipalingkan kpd sesuatu selain Allah, maka ini merupakn bentuk kezaliman. 

♣ perbedaan bentuk kesyirikan pd zaman dahulu dgn zaman sekarang
Di antara bentuk kesyirikan pada masa Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab yaitu menyembelih hewan yg dipersembahkan utk selain Allah & ternyata jenis kesyirikan ini yg paling banyak berlaku sampai sekarang, bahkan lebih parah daripada kesyirikan yg dilakukan oleh org-org yg terdahulu. 

Di dalam kitab beliau Al-Qawa'idul Arba' di kaidah yg ke-4, Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab menyebutkan: bahwa kesyirikan yg dilakukan pd zaman kita (yaitu pd zaman Syaikh, sekitar abad 12) ini lebih parah daripada kesyirikan yg berlaku pd zaman dahulu. Karena org-org terdahulu, ketika mereka senang, mereka berbuat syirik tetapi begitu mereka terhimpit musibah, mereka lantas lari kepada Allah, berdoa & mengikhlaskan doanya kpd Allah, tapi zaman sekarang kata beliau, susah senang sama-sama berbuat syirik... 

Dan pada zaman kita sekarang ini dimana ilmu pengetahuan & teknologi sudah canggih & sudah berlalu ratusan tahun dari zaman beliau, terlihat lebih parah lagi. Dalam setiap keadaan kesyirikan begitu melekat pd diri orang-orang yg mengaku dirinya islam. Kesyirikan ini bukan berkisar hanya org percaya kpd makhluk halus & sebagainya, karena Allah benar menciptakan makhluk itu. BUKAN sekedar masalah itu... tapi bagaimana org2 masa sekarang, begitu luar biasanya melakukan kesyirikan. Ingin buka usaha melakukan syirik, ingin nikah melakukan syirik.. peresmian jalan tol baru, tanamlah kepala kerbau & lain sebagainya. Jenis & tipe kesyirikan pd zaman ini lebih parah dibanding masa lalu. 

Rasulullaah -shalallaahu 'alaihi wasallam- menyebutkn bahwa Allah melaknat org yg menyembelih hewan yg dipersembahkan kpd selain Allah. Laknat di sini bukan sekedar dicela, dijauhkan dri rahmat tetapi juga bentuknya adalah tahrim (pengharoman)

♣ Asal usul terjadinya kesyirikan

Pada masa Nabi Adam -'alaihi sallam- sampai pd masa sebelum Nabi Nuh -alaihi sallam- diutus, masih dlm masa-masa yg lurus/belum ada bentuk kesyirikan, & kesyirikan terjadi pertama kali ketika masa Rasul Nuh. Rasul yg pertama. ketika sebelum Nabi Nuh diutus Allah -Subhanahu wa ta'aala- ada 5 orang sholeh yg hidup di sebuah daerah, di dalam Surat Nuh ayat 23-24 disebutkan 5 org tersebut ialah Suwaa, Yaguus, Ya'uuq, dan Nasr. 

5 org sholeh tersebut adalah org-org yg sholeh, mengajarkan kebenaran & Allah mmberikan karomah-karomah pd mereka. Kemudian begitu awal-awal mereka meninggal, generasi pertama yg semasa dgn org sholeh tersebut betul-betul merasa terpukul dgn kematian 5 org sholeh tadi sehingga pada anak cucunya mereka ceritakan bahwa 5 org tersebut adalah 'guru ngaji ayah', "mereka menunjukkan kami pd jalan kebenaran, mengenalkan kami kpd Allah -subhanahu wa ta'aala- ,mengajarkan kami bagaimana beribadah dgn benar....". Begitu di sanjungnya mereka dihadapan anak cucunya. 

Generasi ke-2 datang, mereka berpikir bahwa 'guru-guru org tua kita sudah tidak ada & org tua kita sudah sedemikian mencintai mereka & mereka tidak ada juga.. maka generasi ke-2 ini berfikir mmbuat sejenis pengingat untuk jasa-jasa org tua mereka, sehingga seterusnya diceritakan kpd anak cucunya. 

Generasi ke-3 yaitu setelah besar anak cucu mereka, maka dibuatlah gambar-gambar org tua mereka supaya mengingatkan jasa-jasa 5 org sholeh tersebut pada org tuanya terdahulu, & diceritakan kembali pd anak cucunya, "inilah gambaran org-org sholeh pd masa leluhur kalian". 

Datang generasi ke-4, jangankan hanya foto, gambar, maka pd generasi ini sudah membuat monumen-monumen atau patung yg bisa menggambarkan 5 org sholeh tersebut,& diceritakan kembali pd anak cucunya, maka disembahlah....

Kasus yg sama: Syaikh Abdul Qadir Jailani dipuja & disanjung hingga saat ini walaupun yg memuja tidak tahu sejarah hidup beliau, betul beliau adalah org sholeh & karena murid-muridnya itulah yg menceritakan & mengagungkannya kpd anak cucunya sehingga banyak kita temui saat ini, di pinggir-pinggir jalan banyak di jual foto-foto beliau. (Entah benar tidaknya foto itu wajah beliau) 


2) menjadikan makhluk sebagai wasaaith (perantara) antara dirinya dgn Allah baik di dalam masalah ibadah-ibadah yg lain terkhusus doa & syafaat 
Kias yg bathil yg sering disampaikan oleh org-org yg memiliki pemahaman bahwasanya di dalam mendekatkan diri kepada Allah -subhanahu wa ta'aala- butuh washilah (perantara) karena mereka merasa dirinya kotor, merasa dirinya tak mampu dan menganggap ustadz, kyai itu org-org suci. Padahal dalam islam tidak mengenal wasaaith. 

Kita tidak mengenal peribadatan seperti org nasrani, kalau berbuat dosa harus membuat pengakuan yg nanti pendeta tersebut memintakan kepada Tuhannya untuk mengampuni dosanya. TIDAK PERLU. Cukup tobat, minta ampun pada Allah -subhanahu wa ta'aala- secara langsung. 

Apalagi masalah ini sudah dikomersilkan seperti meminta didoakan untuk keluarga yg ditinggal mati atau didoakan supaya tercapainya suatu usaha, lalu org yg mendoakan sudah memasang tarif. Mereka peras harta manusia secara bathil. 

Oleh karenanya jadikan prinsip dalam hati kita bahwa tidak ada wasaaith (perantara) di dalam kita beribadah kepada Allah -subhanahu wa ta'aala-. 

(3) Tidak mengkafirkan org-org musyrik.

org-org musyrik ini sudah dijelaskan oleh Allah & Rasul-Nya bahwa mereka adalah org-org kafir. Maka kita harus menyakini bahwa org-org musyrik ialah kufur & kita tidak boleh ragu dgn kekufuran mereka. Padahal sudah jelas Allah menyebutkan org-org musyrik adalah org-org kafir sebagaimana disebutkan dalam surat Al-Bayyinah: 1-8, dan kita juga harus menyakini bahwa Ahlul Kitab adalah kafir, tidak ada kesamaan dalam masalah agama. 

Pemahaman liberal yg disampaikan & digencarkan Jaringan Islam Liberal atau Jaringan Iblis Laknatullaah (JIL) adalah pemahaman yg sesat bahwa semua agama adalah SAMA. Agama selain agama islam adalah bathil. Allah Azza wa Jalla dalam firman-Nya: 
" .... pada hari ini, telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu,& telah Kucukupkan kepadamu nikmat-Ku, & telah Kuridhai Islam itu jadi agama bagimu... Qs. Al-Maidah:3 

Nabi menyebutkan ketika beliau diutus sebagai Rasul, bagi org-org Nasrani & Yahudi jika mereka tidak mengimani Muhammad sebagai Rasul, tidak mengimani risalah yg beliau bawa. Mereka di cap sebagai penduduk Ahli Naar. Maka tidak ada alasan bagi Nasrani & Yahudi, dua Ahlul Kitab ini setelah diutus Rasulullaah -shalallaahu 'alaihi wasallam- tidak mau menerima Islam. 

Dan hati-hati bagi pendidikan anak-anak kita yg disekolahkan di sekolah umum, pada pelajaran Kewarganegaraan dijelaskan bahwa seluruh agama itu sama & tujuannya hanya satu Tuhan, tetapi caranya yg berbeda-beda. Ini adalah cara yg halus untuk menghancurkan aqidah penerus generasi kita. Maka kita sebagai Muslimah, Ibu atau madrasah pertama bagi anak-anak kita haruslah pintar-pintar mengetahui perkara Tauhid & Aqidah. Begitupun dgn toleransi agama, padahal sudah dijelaskan dalam sura Al-Kaafiruun: 1-6, TIDAK ADA toleransi dalam agama, termasuk di dalamnya pengharoman ucapan selamat hari raya kepada org-org kafir & Alhamdulillaah Majelis Ulama Indonesia sudah mengeluarkan fatwanya tentang ini. Jadi, kita harus yakin dgn kekafiran org-org musyrik, tidak boleh ragu tentang kekufuran mereka. 

4) Berkeyakinan bahwa selain petunjuk Nabi adalah sempurna atau menyakini hukum selain hukum beliau adalah baik. 
Barangsiapa yg hanya sekedar berkeyakinan bahwa syari'at-syari'at selain Islam, ajaran-ajaran selain ajaran Nabi Muhammad,Maka orang yg seperti ini diyakini kufur, atau dia menganggap hukum/syari'at yg dibawa oleh org-org selain Nabi itu lebih baik dari syari'at yg dibawa Nabi -shalallaahu 'alaihi wasallam-. Ini juga dihukumi kafir. Karena sebaik-baik petunjuk adalah petunjuknya Nabi Muhammad -shalallahu 'alaihi wasallam-. Karena beliau org yg paling paham apa yg diinginkan Allah, beliau yg paling paham tentang hakikat syari'at Islam. Beliau org yg paling bertaqwa kepada Allah -subhanahu wa ta'aala-. 

5) membenci sesuatu yg dibawa oleh Rasulullaah -shalallaahu 'alaihi wasallam- walaupun dia mengamalkan.Contoh kasus: orang yg suka berkomentar bila melihat wanita-wanita bercadar atau ikhwan-ikhwan yg berjenggot & bercelana cingkrang. Seperti ungkapan, "banjir mas?" , sebentar lagi mau disembelih ya mas?" (Jenggotnya dimiripkan dgn kambing). walaupun ia jenggotan, walaupun ia celana cingkrang, ia mengamalkan, maksudnya membenci sunnah Rasulullaah walaupun ia mengamalkan. Maka kita harus hati-hati terhadap syari'at yg mungkin berat bagi kita tapi jangan sampai kita membenci. Perkara kita belum mampu mengamalkan, kita meminta tolong kepada Allah supaya dimampukan.

Orang yg melakukan perkara pembatal keislaman yg ke-5 ini diantaranya adalah org-org yg memiliki nifak i'tiqadi di dalam hatinya. Kemunafikan di dalam masalah keyakinan pada hatinya. Mereka hakikatnya membenci islam tapi menampakkan keislaman. Dalam Surat Muhammad:8-9 Allah azza wa jalla berfirman: 

Dan org-org kafir, maka kecelakaanlah bagi mereka & Allah menghapus amal-amal mereka. Yg demikian itu adalah karena sesungguhnya mereka BENCI kepada apa yg diturunkan Allah (Al-Qur'an) lalu Allah menghapuskan (pahala-pahala) amal-amal mereka"

jadi, org kafir sudah dilaknat oleh Allah -subhanahu wa ta'aala- bahwa mereka akan mendapatkan kecelakaan artinya kecelakaan di dunia & di akhirat terutama yaitu dgn dikekalkannya mereka di dalam neraka, kemudian Allah hapus amalan-amalan kebaikan mereka sebab bisa jadi org-org kafir juga melakukan amalan-amalan kebaikan menurut manusia, akan tetapi Allah hapus. 

♣ apa sebabnya? 

Yg demikian itu disebabkan mereka membenci terhadap apa yg diturunkan Allah, baik kitab suci maupun syari'at-syariat-Nya. Sehingga Allah menghapus amalan-amalan mereka . Jadi tidak ada faedahnya kebaikan yg dilakukan oleh org-org kafir, Allah akan hapus amalan mereka. 

Begitu pun membenci sesuatu yg dibawa oleh Rasulullaah -shalallaahu 'alaihi wasallam- ini bisa menyebabkan batalnya islam seseorang. Kalau belum bisa melaksanakan syariat Allah maka diamlah & tidak usah berkomentar. Hati-hati dgn perkara ini membenci saja sudah membatalkan keislaman. Di dalam surat Az-Zukhruf : 74-78 Allah berfirman: 

Sesungguhnya org-org yg berdosa kekal di dalam azab Neraka Jahanam.Tidak diringankan azab itu dari mereka & mereka di dalamnya putus asa.Dan tidaklah Kami menganiaya mereka, tetapi merekalah yg menganiaya diri mereka sendiri. Mereka berseru, "Hai Malik (malaikat penjaga Neraka), biarkanlah Tuhan-mu membunuh kami saja." Dia menjawab, " Kamu aka tetap tinggal (di Neraka ini)." Sesungguhnya Kami benar-benar telah membawa kebenaran kepada mereka, tetapi kebanyakan di antara kamu BENCI pada KEBENARAN itu.

Untuk hal-hal seperti ini org-org yg menolak kebenaran, yg membenci ayat-ayat Allah, yg menolak ayat-ayat Allah, kebanyakan memakai kata-kata superlatif. Dan org-org yg mau mengikuti kebenaran menerima nasehat Nabi & Rasul itu SEDIKIT SEKALI.... karena memang perbandingan penghuni surga & neraka itu ibarat Sapi yg berbulu putih, lalu ada selingkaran uang koin yg berbulu hitam. Itulah perbandingan penduduk neraka dengan surga, yg termasuk koin ini masuk surga. Perbandingannya dijelaskan bahwa seperti anak adam dalam hadits shohih dari 1000 anak adam, 999 di dalam neraka dan 1 di surga. 

10 Perkara yg nanti akan dijelaskan, ini baru ke-5, adalah untuk hukum secara umum. TIDAK BOLEH dipakai secara individu. Seperti kalau kita yg memakai jilbab syar'i & cadar tetangga kita mengejek seperti batman, ninja dan sebagainya. Maka dibilang kafir. Ini BELUM. karena syaratnya banyak & bukan tugas kita untuk membuat hukum seperti itu. Ingat ini hukum secara umum...

Sebab kalau menghukumi individu, org per org, "si fulan kafir, si A kafir" , itu ada syarat yg harus dipenuhi, banyak apa-apa saja yg harus dipenuhi & penjabaran para Ulama ini sampai mereka membuat buku-buku khusus "Dhowaabith Takfir" (kaedah-kaedah dlm mengkafirkan). Ini penting kita ketahui sebelum gegabah di dalam menghukumi org per org sehingga tidak salah pemahaman. Kalau salah pemahaman ini yg berbahaya. Org yg melakukan tindakan TERORIS itu adalah org-org yg pemahamannya SALAH, & terkadang imbasnya dari segi penampilan sama... akan tetapi BEDA pemahamannya. 

Wallaahu a'lam bishshowab.. 

●Faedah ta'lim dari Ustadzah Ummu Fadhl hafizhahallaah.

Kajian Ta'shiliyyah : Syarah Al-Wajibat (penjelasan ttg hal2 yg harus diketahui seorang muslim)
pekan ke-1, Rabu sore, 2 Oktober 2013 di Masjid Imam An-Nawawi Al-Hanif, Cibeber, Cilegon Banten

0 komentar:

Posting Komentar