pemateri Ustadzah Ummu Fadhl hafizhahallah
Catatan Ukhtuna Zahroh (Clara Difa Zahara)
Catatan Ukhtuna Zahroh (Clara Difa Zahara)
1. Kesyirikan dan Kenifakan menjadi penyebab terbesar mengapa hati menjadi sakit.
Kesyirikan ---> Menyekutukan Allah di dalam perkara Ibadah
Allah berfirman di dalam al-Qur'an, "... sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar." (Qs. Luqman: 13)
Kenifakan ---> Menampakkan keislaman di luar, padahal di dalam hatinya terdapat kebencian yang sangat besar
"Mereka itu (Orang-orang munafik dan Yahudi) adalah orang-orang yang sudah tidak dikehendaki Allah untuk menyucikan hati mereka" (Qs. Al-Ma'idah: 41)
2. Kebid'ahan ---> Mengadakan sesuatu yang baru dalam hal AGAMA.
Penjelasan selengkapnya bisa dilihat di (<a href="#" role=button>http://almanhaj.or.id/content/439/slash/0/pengertian-bidah-macam-macam-bidah-dan-hukum-hukumnya/</a>)
Imam
asy-Syathibi membagi bid'ah menjadi 2, yaitu bid'ah haqiqiyah dan
bid'ah idhofiyah. Bid'ah haqiqiyah tidak ada contohnya sama sekali
(tidak ada tuntunannya baik dari al-Qur'an maupun as-Sunnah), sedangkan
bid'ah idhofiyah, perintahnya ada, namun dalam praktek/ pelaksanaannya
diselisihi.
Bid'ah itu merusak agama, dan pelakunya tidak sadar bahwa
Bid'ah itu merusak agama, dan pelakunya tidak sadar bahwa
dia telah salah. Justru pelakunya menganggap bahwa dia sedang melakukan
kebaikan. Setan lebih mencintai kebid'ahan daripada kemaksiatan.
Imam Sufyan ats-Tsauri
Imam Sufyan ats-Tsauri
berkata bahwa orang yang bermaksiat masih bisa diharapkan taubatnya
sedangkan orang yang melakukan kebid'ahan susah diharapkan taubatnya.
3. Dosa dan Maksiat
3. Dosa dan Maksiat
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya: Sesungguhnya
seorang hamba apabila berbuat dosa maka di dalam hatinya ditorehkan
sebuah titik hitam. Apabila dia meninggalkannya dan beristighfar serta
bertaubat maka kembali bersih hatinya. Dan jika dia mengulanginya maka
titik hitam itu akan ditambahkan padanya sampai menjadi pekat, itulah
raan yang disebutkan Allah ta’ala,
كَلَّا بَلْ رَانَ عَلَى قُلُوبِهِم مَّا كَانُوا يَكْسِبُونَ
“Sekali-kali tidak akan tetapi itulah raan yang menyelimuti hati mereka akibat apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. Al Muthaffifin: 14) (HR. Ahmad, Tirmidzi, Ibnu Majah dan dihasankan Al Albani)
Abdullah Ibnu Mubarak berkata dalam sya'irnya:
"Aku
melihat dosa itu bisa mematikan hati dan sungguh dosa tersebut bisa
mewariskan kehinaan jika dilakukan terus-menerus, sedangkan meninggalkan
dosa adalah kehidupan hati, dan yang terbaik bagi jiwamu adalah dengan
meninggalkan dosa-dosa tersebut."
4. Hubbud Dunya ---> Kecintaan yang sangat (berlebihan) terhadap dunia.
Pada fitrahnya, manusia itu cinta kepada dunia, sebagaimana Allah subhanahu wa ta'ala berfirman dalam surat ali-'imran ayat 14:
"Dijadikan
4. Hubbud Dunya ---> Kecintaan yang sangat (berlebihan) terhadap dunia.
Pada fitrahnya, manusia itu cinta kepada dunia, sebagaimana Allah subhanahu wa ta'ala berfirman dalam surat ali-'imran ayat 14:
"Dijadikan
terasa indah dalam pandangan manusia cinta terhadap apa yang
diinginkan, berupa perempuan-perempuan, anak-anak, harta benda yang
bertumpuk dalam bentuk emas dan perak, kuda pilihan, hewan ternak dan
sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah
tempat kembali yang baik."
Namun jika kadar cintanya berlebihan,
Namun jika kadar cintanya berlebihan,
inilah yang menyebabkan hati menjadi sakit. Orang yang berlebihan dalam
mencintai dunia, maka akan ada rasa takut mati.
Imam Ibnul Qayyim al-Jauziyyah rahimahullah menukil perkataan para salaf, bahwa cinta dunia merupakan induk dari segala dosa dan rusaknya agama.
Alasannya:
~Mencintai dunia berarti mengagungkannya
Padahal, dunia sangat hina di mata Allah. Mengagungkan sesuatu yang dihinakan oleh Allah maka termasuk dosa besar.
~Allah melaknat, mengutuk, memurkai dan membenci dunia, kecuali jika dunia itu ditujukan untuk Allah
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
"Dunia
"Dunia
itu terlaknat, dan terlaknat (pula) apa yang ada di dalamnya (baik
penghuninya maupun perbuatannya) kecuali dzikr kepada Allah di dunia,
ketaatan kepada Allah, orang yang mengajarkan ilmu (Dien) dan orang yang
menuntut ilmu." (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah. Dalam Shohihul Jami’, Syaikh Al Albani mengatakan hadits ini hasan)
Laknat dari Allah subhanahu wa ta'ala maksudnya adalah dijauhkan dari rahmat-Nya.
~Mencintai dunia berarti menjadikan dunia sebagai tujuan
Sejatinya,
dunia merupakan ladang/ wasilah/ sarana bagi setiap orang mu'min dalam
menuju akhirat. Sangat disayangkan orang-orang yang menjadikan dunia
sebagai tujuan. Ia sama sekali tidak akan mendapatkan bagian di akhirat.
“Barangsiapa
“Barangsiapa
yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya Kami berikan
kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan
mereka di dunia itu tidak akan dirugikan. Itulah orang-orang yang tidak
memperoleh di akhirat, kecuali neraka dan lenyaplah di akhirat itu apa
yang telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang telah mereka
kerjakan.” (QS. Hud [11] : 15-16)
~Mencintai dunia membuat manusia terhalang dari melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi akhiratnya
~Mencintai dunia berarti menjadikan dunia sebagai cita-cita terbesarnya
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah bersabda,
“Barangsiapa
~Mencintai dunia membuat manusia terhalang dari melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi akhiratnya
~Mencintai dunia berarti menjadikan dunia sebagai cita-cita terbesarnya
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah bersabda,
“Barangsiapa
yang (menjadikan) dunia tujuan utamanya maka Allah akan
mencerai-beraikan urusannya dan menjadikan kemiskinan/tidak pernah
merasa cukup (selalu ada) di hadapannya, padahal dia tidak akan
mendapatkan (harta benda) duniawi melebihi dari apa yang Allah tetapkan
baginya. Dan barangsiapa yang (menjadikan) akhirat niat (tujuan
utama)nya maka Allah akan menghimpunkan urusannya, menjadikan
kekayaan/selalu merasa cukup (ada) dalam hatinya, dan (harta benda)
duniawi datang kepadanya dalam keadaan rendah (tidak bernilai di
hadapannya)“ (HR. Ibnu Majah, Shahih)
~Pecinta dunia adalah orang yang paling banyak disiksa oleh dunianya sendiri
Pecinta
~Pecinta dunia adalah orang yang paling banyak disiksa oleh dunianya sendiri
Pecinta
dunia akan selalu diliputi rasa was-was karena takut hartanya hilang,
maka dia akan melakukan apapun demi menjaga harta yang dicintainya.
Pecinta dunia tidak terlepas dari 3 perkara:
-Kesedihan, kegelisahan yang terus-menerus
-Keletihan yang berkelanjutan
-Kerugian yang tidak akan pernah berhenti
(Ibnul Qayyim)
Allah berfirman (dalam hadits Qudsi)
"Wahai
anak adam, luangkan waktumu untuk beribadah kepada-Ku, niscaya akan Aku
cukupkan dan akan Aku tutupi kefakiranmu. Jika kalian tidak mau
luangkan waktu untuk beribadah kepada-Ku, maka akan Aku penuhi tanganmu
untuk kesibukan dan tidak akan Aku tutupi kefakiranmu."
~Pecinta dunia adalah orang yang paling bodoh
Pecinta dunia lebih mengutamakan sesuatu yang sifatnya fana daripada yang kekal.
5. Racun-Racun Hati
~Pecinta dunia adalah orang yang paling bodoh
Pecinta dunia lebih mengutamakan sesuatu yang sifatnya fana daripada yang kekal.
5. Racun-Racun Hati
- Banyak memandang sesuatu yang diharamkan
- Berlebihan dalam berbicara yang tidak ada manfaatnya
- Berlebihan dalam hal makan sampai diluar kebutuhannya
- Berlebihan dalam bergaul yang tidak sehat dengan orang-orang yang tidak mengingatkan kita kepada akhirat
Tazkiyatun Nufus
15 Mei 2013Kajian Ta'shiliyyah
(Hari Rabu -rutin-)
masjid Imam an-Nawawi, al-Hanif
15 Mei 2013Kajian Ta'shiliyyah
(Hari Rabu -rutin-)
masjid Imam an-Nawawi, al-Hanif
0 komentar:
Posting Komentar