Kamis, 23 Januari 2014

Ringkasan pelajaran Tafsir alFaatihah 2






Faedah Ta'lim dari Al-Ustadzah Ummu Fadhl Hafizhahallaah

ditulis oleh Ummu Maryam Yuyun Hasanah 

Bismillah....
lanjutan ringkasan pelajaran Tafsir alFaatihah 2

pada ringkasan yang pertama sudah sampai pada pembahasan ayat الحمد لله ربّ العالمين
الربّ didalamnya tergabung 3 sifat yaitu;
-penciptaan
-kekuasaan
-pengendali atau pengatur
artinya; Dialah Allah al kholiq yang maha mencipta maha memiliki dan maha mengatur segala urusan
العالم; segala sesuatu selain Allah
maka bisa kita simpulkan makna ayat الحمد لله ربّ العالمين
'segala pujian yang disertai kecintaan dan pengagungan hanya milik dan hak Allah semata Robb yang menguasai memiliki segala sesuatu dan Maha mengatur alam semesta ini

Faidah ayat ini;
1. penetapan pujian yang sempurna bagi Allah Azza wa Jalla
2. Allah subhanahu wa ta'ala pemilik khusus atas pujian sempurna dari segala sisi
3. pendahuluan penyebutan sifat uluhiyyah yang terkandung dalam nama Allah Allah daripada penyebutan sifat rububiyyah yang terkandung dalam nama Allah ar Robb adalah baik karna nama Allah merupakan nama yang khusus bagi Allah dan merupakan asal atas nama-nama yang lain
4. meluasnya rububiyyah Allah untuk semua alam/makhluk

الرحمن الرحيم
dalam nama Allah الرحمن terkandung sifat rohmah artinya rohmah yang ada didalam nama الرحمن adalah sifatNya.
sedangkan didalam nama Allah الرحيم terkandung sifaat rohmah yang maknanya perbuatan Alloh
apabila kita sebutkan satu nama saja seperti الرحمن atau الرحيم saja maka maknanya mencakup rohmah yang berupa sifat dan yang berupa perbuatan
sedangkan bila kita sebut keduanya bersamaan maka makna الحمن berbeda dengan makna الرحيم. الرحمن rohmahNya berupa sifat dan الرحيم rohmahNya berupa perbuatan

Faidah dari ayat ini;
1. penetapan 2 nama yang mulia yaitu الرحمن الريم bagi Allah azza wa Jalla
2. Rububiyyah Allah terbangun diatas rahmat yang luas bagi seluruh makhluk dan terus menerus

ملك يوم الدين
ini adalah sifat bagi Allah dengan kata lain Dialah penguasa/raja atas atas hari yang pada hari itu Allah memberi balasan kepada semua makhluk dan tidak ada penguasa pada hari itu kecuali Allah. pada hari itu seluruh manusia akan tunduk dibawah kekuasaanNya tidak ada seorangpun yang berani melawan titahNya dan ketika itu langit akan digulung dengan tangan kananNya dan bumi akan digulung dengan tangan kiriNya sebagaimanna disebutkan dalam hadits dari ibnu umar rosulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda
يطوى الله عزّ و جلّ السموات يوم القيامة ثمّ يأخذهنّ بيده اليمنى ثمّ يقول "انا الملك أين الحبّارون؟ إين المتكبّرون؟ ثمّ يطوى الأرضين بشماله ثمّ يقول " انا الملك أين الجبّارون؟ أين المتكبّرون؟
pada hari kiamat Alloh menggulung langit kemudian menggengamnya dengan tangan kananNya dan berfirman Aku adalah raja mana orang-orang yang yang berbuata aniaya mana orang-orang yang sombong?kemudian Dia menggulung bumi dengan tangan kiriNya dan berfirman Aku adalah Raja mana orang-orang yang berbuat aniaya mana orang-orang yang menyombongkan diri? (HR muslim)
kata الدين terkadang bermakna balasan seperti ayat ini dan terkadang juga bermakna amalan seperti dalam surat al kafirun atau sering dikatakan orang aarab "كما تدين تدان"

Faidah ayat
1. penetapan kerajaan bagi Allah Azza wa Jalla dan penetapan kekuasaanNya pada hari kiamat karena pada hari itu kepemilikan dan para raja telah binasa
2. penetapan adanya kebangkitan pembalasan
3.adanya perintah yang ditujukan kepada semua manusia agar beramal untuk hari itu karena semua orang yang beramal akan dibalas

ايّاك نعبد

dalam ayat ini objek didahulukan dari kata kerja dan subjeknya hal ini mengandung faidah hashr (pembatasan) yang maknanya لا نعبد إلاّ ايّاك kami tidak beribadah kecuali hanya padaMu
arti "kami beribadah" itu sendiri adalah kami menghinakan diri hanya kepadaMu
oleh karena itu kita dapati seorang mu"min meletakkan bagian tubuhnya yang paling mulia yaitu kepalanya pada tempat yang rendah demi Allah Azza wa Jalla.
Makna ibadah adalah segala sesuatu yang dicintai dan diridhoi oleh Alloh dari perkataan dan perbuatan baik yang lahir maupun yang bathin
menurut syaikh al Utsaimin ibadah adalah mencakup semua perbuatan yang diperintahkan Allah dan meninggalkan semua yang dilarang
oleh karena itu orang yang belum melaksanakan apa yang Allah perintahkan maka ia belum disebut aabid/hamba yang hakiki, begitu pula orang yang belum meningglakan apa yang dilarang maka ia belum disebut hamba yang hakiki
maka ibadah mengharuskan agar manusia menjalakan apa yang diperintah dan meninggalkan apa yang dilarang dan hal ini tidak mungkin bisa tercapai kecuali dengan pertolongan Allah. oleh karena itu ayat selanjutnya berbunyi

و ايّاك نستعين
yang maknanya لا نستعين إلاّ ايّاك على العبادة و غيرها
kami tidak minta pertolongan pada siapapun kecuali hanya kepada Mu dalam beribadah dan yang lainnya
Allah subhanahu wa ta'ala sering menggandengkan antara ibadah dengan istianah atau tawakkal karena tidak ada peribadatan yang sempurna ditegakkan kecuali dengan pertolongan Alloh

Faidah ayat
1. mengikhlaskan ibadah hanya kepada Allah
2. mengikhlaskan istianah hanya kepada Allah


0 komentar:

Posting Komentar